Pages

Ads 468x60px

Sample Text

'' Never say ''I GIVE UP'' because you never know what will happen tomorrow.''

Labels

Selasa, 30 September 2014

LAPORAN MENGENAI SPEAKER

SPEAKER
PENGERTIAN SPEAKER
Pengeras suara (bahasa Inggrisloud speaker atau speaker) adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk membran untuk menggetarkan udara sehingga terjadilah gelombang suara sampai di kendang telinga kita dan dapat kita dengar sebagai suara.
Dalam perangkat sound system, speaker merupakan terminal akhir dimana semua sumber suara yang telah digabung/dicampur bermuara. Melalui speaker inilah signal audio direproduksi kembali dan sekaligus diperkuat sehingga dapat dinikmati.
Sistem pada pengeras suara adalah suatu komponen yang mengubah kode sinyal elektronik terakhir menjadi gerakan mekanik. Dalam penyimpan suara pada kepingan CD, pita magnetik tape, dan kepingan DVD, dapat direproduksi oleh pengeras suara loud speaker yang dapat kita dengar. Pengeras suara adalah sebuah teknologi yang memberikan dampak yang sangat besar terhadap budaya kita.
Dalam sebuah unit speaker (kiri/kanan/mono) sekurang-kurangnya terdiri atas tiga buah speaker yakni Woofer, Midrange, dan Tweeter. Woofer speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada rendah seperti bass dan drum. Midrange speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada pertengahan seperti suara penyanyi, gendang, dangitar. Tweeter speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada tinggi seperti bunyi lengkingan biola, dan bunyi simbal.
Dalam setiap sistem penghasil suara (loud speaker), pengeras suara merupakan juga menentukan kualitas suara di samping juga peralatan pengolah suara sebelumnya yang masih berbentuk listrik dalam rangkaian penguat amplifier.

DASAR  SPEAKER
Dalam loudspeaker terdapat sekat rongga (juga dikenal sebagai konus) tipis, membran agak kaku diletakkan ditengah-tengah magnet. Magnet menginduksi membran hingga bergetar, dan menghasikan suara. Membran ini juga terdapat pada headphone. Loudspeaker ini mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara sehingga dapat didengar manusia. Secara singkat bagian yang terpenting dari loudspeaker adalah : Konus, Suspensi, Kumparan suara dan Magnet. Perubahan medan magnet di dalam speaker akan berinteraksi dengan medan konstan magnet yang menyebabkan kumparan bergerak sebagai reaksi akibat ada tidaknya arus. Konus ikut bergerak akibat kumparan suara bergerak sehingga pada udara sekitar konus akan terbentuk gelombang tekanan. Gelombang inilah yang terdengar sebagai bunyi.

RESONANSI  SPEAKER
Loudspeaker jenis membran radiasi langsung harus ditonjolkan sehingga bebas untuk vibrasi. Tonjolan membran ini elastik, sehingga tidak menghalangi frekuensi resonansi dari susunan membran speaker. Frekuensi resonansi membran bebas ini menyimpangkan suara dengan merespon kekuatan sinyal mendekati frekuensi vibrasi asli. Perubahan respon isi frekuensi dalam istilah intensitas relatif harmonis dan perubahan timbre suara tidak seragam. Karena membran tidak teredam, hal ini cenderung menghasilkan ringing atau hangover dengan frekuensi sekitar resonansi. Jika frekuensi dalam cakupan bass, bass akan menjadi boomy.

FUNGSI  SPEAKER
Fungsi speaker ini adalah mengubah gelombang listrik menjadi getaran suara. Proses pengubahan gelombang listrik / elektromagnet menjadi gelombang suara terjadi karena adanya aliran listrik arus AC audio dari penguat audio kedalam kumparan yang menghasilkan gaya magnet sehingga akan menggerakkan membran, Kuat lemahnya arus listrik yang diterima, akan mempengaruhi getaran pada membran, bergetarnya membran ini menghasilkan gelombang bunyi yang dapat kita dengar.

JENIS JENIS  SPEAKER
Jenis speaker berdasarkan suara yang dihasilkannya :
  1. Woofer adalah jenis speaker yang menghasilkan output suara nada rendah
  2. Midrange adalah jenis speaker yang menghasilkan output suara nada menengah
  3. Twitter adalah jenis speaker yang menghasilkan output suara nada tinggi .

Jenis speaker berdasarkan desain/bentuk :

1. Speaker Dual Cone
  • Desain speaker terdiri dari 2 buah cone ( konus )
2. Speaker Coaxcial (Terpusat)
  • Desain Speaker terdiri dari woofer, midrange dan tweeter dalam satu poros dan berdekatan. Peranti ini sengaja di desain menghasilkan frekuensi lebih rata. ( contoh speaker : 2 Way, Speaker 3 Way, Speaker 4 Way)
3. Speaker Split (Terpisah)
  • Jenis speaker ini adalah jenis terpisah. Woofer, Midrange dan tweeter terpisah. Speker ini dilengkapi dengan crossover yang tujuannya untuk membagi frekuensi suara (nada frekwensi rendah. menengah dan tinggi) :
  a. Speaker 2 Way Terdiri dari Woofer, Tweeter dan Crossover.
  b. Speaker 3 Way Terdiri dari Woofer, Midrange, Tweeter dan Crossover.


FUNGSI KOMPONEN  SPEAKER
Pada dasarnya, speaker merupakan mesin penerjemah akhir, kebalikan dari mikrofon. Speaker dari sinyal elektrik dan diubahnya kembali menjadi getaran untuk menggetarkan udara untuk membuat gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran yang hampir sama dengan yang diterima getarannya oleh mikrofon, yang direkam dan dikodekan pada pita magnetik (tape), kepingan CD, LP, dan lain-lain. Speaker tradisional melakukan proses ini dengan menggunakan satu drivers atau lebih.
Speaker umumnya terdiri dari empat macam frekuensi operasinya antara lain: woofer, midrange, tweeter, dan super tweeter. Woofers merupakan tipe drivers yang paling besar diameternya dirancang untuk menghasilkan suara bass (frekuensi rendah), frekuensi suara 500 Hz ke bawah. Sedangkan midrange, dirancang untuk frekuensi di tengah pada spektrum suara frekuensi 500 Hz sampai frekuensi 4 KHz. Tweeter memiliki diameter paling kecil dan dirancang untuk menghasilkan frekuensi suara 4 KHz ke atas, super tweeter paling tinggi di atas 10KHz ke atas.
Untuk dapat membuat gelombang frekuensi tinggi, diperlukan diafragma yang kecil ringan dan keras. Hal ini lebih sulit dilakukan dengan cone yang berukuran besar dan berat.

Berikut adalah komponen speaker, antara lain :

1.             Sekat rongga (conus) :
 Berfungsi untuk menghasilkan gelombang tekanan yang diakibatkan oleh gerakan udara di sekitarnya dari pergerakan kumparan. Gelombang tekanan tersebutlah yang sehari-hari kita dengarkan sebagai suara.

2.             Logam (Metal) :
Sekitar tahun 1990, pembuatan konus berkembang dengan menggunakan bahan logam, seperti bahan dengan sebutan titanium, aluminum (Aluminium), tembaga, berrylium. Bahan ini mem  buat konus lebih keras dari bahan paper ataupun plastic dan umumnya speaker ini memiliki harga yang cukup terjangkau dengan kualitas suara baik.

3.             Membran :
 Berfungsi untuk menerima proses induksi dari magnet yang kemudian menghasilkan bunyi yang diakibatkan oleh getarannya (induksi).

4.             Magnet :
 Berfungsi melakukan induksi terhadap membran dan juga untuk menghasilkan medan magnet. Proses spaker coil bergerak maju mundur, kembali ke posisi semula dan seterusnya adalah sebagai berikut. Garis gaya magnet yang konstan berasal dari magnet permanen dan coil. Kedua magnet tersebut, yaitu elektromagnet dari coil dan magnet permanen, berinteraksi satu sama lain seperti dua magnet yang berhubungan pada umumnya. Kutub positif pada elektromagnet tertarik oleh kutub negatif pada bidang magnet permanen dan kutub negatif pada elektromagnet ditolak oleh kutub negatif magnet permanen.

5.             Kumparan:
 Berfungsi mengalirkan energi gerak menuju ke conus atau sekat rongga. Perubahan yang terjadi dalam medan magnet speaker menyebabkan geraknya kumparan yang diakibatkan oleh interaksi antara kumparan dengan medan konstan magnet.

6.             Casing :
 Berfungsi untuk melindungi seluruh bagian dalam speaker. Model casing sendiri cukup beraneka ragam, seperti misalnya berbahan kertas, plastik, logam, ataupun bahan campuran yang disebut composite.

7.             Transformator (Trafo) :
transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.

8.             Voice Coil :
Merupakan kumparan yang melekat pada diafragma dari speaker coil bergerak dan bergerak melalui celah udara antara potongan-potongan kawat karena interaksi dengan medan magnet tertentu yang terkait dengan arus audio-frekuensi yang mengalir melalui kumparan suara.

9.             Surround atau Suspension
Dalam hal suara, surround merupakan sebuah konsep untuk memperluas jangkauan pembentukkan audio dari bentuk standar satu dimensi (mono/stereo), menjadi bentuk 2D atau 3D. Dan, akan memberi kesan suara yang mengelilingi para pendengarnya. Dolby digital merupakan salah satu teknologi untuk menghasilkan suara surround digital. Biasanya, teknologi ini digunakan dalam pemrosesan dan pembentukan data audio untuk film-film di bioskop atau film-film pada media kepingan seperti DVD. Untuk mengoptimalkan teknologi Dolby Digital yang dikembangkan oleh Dolby Laboratories ini, dibutuhkan minimal 5 speaker full range dan 1 speaker low-frequency (subwoofer) atau dapat juga disebut dengan konfigurasi 6-channel.

10.         Sealed speaker :
Jenis speaker yang tidak memiliki lubang port atau ventilasi pada desain boks speaker yang digunakan, yang biasanya berguna dalam membantu produksi suara. Speaker jenis ini biasanya digunakan untuk meng-handle frekuensi rendah maupun menengah.
11.         PMPO :
PMPO atau Peak Music Power Output, daya keluaran suara optimal yang bisa dihasilkan oleh sebuah speaker. Nilai PMPO ini, biasanya di dapat dari nilai watt maksimal sebelum amplifier dalam kondisifaulty.

12.      Auxilary Line In :
Auxilary Line in merupakan salah satu input line dari speaker atau perangkat audio yang dapat digunakan oleh perangkat output audio, seperti PC, Player, TV, dan lain sebagainya.

13.      Kapasitor :
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalammedan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.

14.      Transistor :
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
15.       Equalizer :
Alat untuk memperbaiki kualitas frekuensi yang diterima suatu rangkaian transmisi. Alat ini biasanya dirangkaikan bersama alat transmisi lain.

16.         Diafragma :
Sebuah drivers memproduksi gelombang suara dengan menggetarkan cone yang fleksibel atau diafragma secara cepat. Cone tersebut biasanya terbuat dari kertas, ataupun logam, yang berdempetan pada ujung yang lebih besar pada suspension. Suspension atau surround, merupakan material yang fleksibel yang menggerakkan cone, dan mengenai bingkai logam pada drivers, disebut basket.
Ujung panah pada cone berfungsi menghubungkan cone ke voice coil. Coil tersebut didempetkan pada basket oleh spider, yang merupakan sebuah cincin dari material yang fleksibel. Spider menahan coil pada posisinya sambil mendorongnya bergerak kembali dengan bebas dan begitu seterusnya.


CARA KERJA  SPEAKER
Pada dasarnya, speaker merupakan mesin penerjemah akhir. Speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi getaran untuk membuat gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran yang hampir sama dengan getaran yang dihasilkan oleh mikrofon yang direkam dan dikodekan pada tape, CD, LP, dan lain-lain. Speaker tradisional melakukan proses ini dengan menggunakan satu drivers atau lebih. Sebuah drivers memproduksi gelombang suara dengan menggetarkan c  one yang fleksibel atau diafragma secara cepat. Cone tersebut biasanya terbuat dari kertas, plastik ataupun logam, yang berdempetan pada ujung yang lebih besar pada suspension. Suspension atau surround, merupakan ratusan material yang fleksibel yang menggerakkan cone, dan mengenai bingkai logam padadrivers, yang disebut basket. Ujung panah pada cone berfungsi menghubungkan cone ke voice coil. Coil tersebut didempetkan pada basket oleh spider, yang merupakan sebuah cincin dari material yang fleksibel. Spider menahan coil pada posisinya sambil mendorongnya bergerak kembali dengan bebas dan begitu seterusnya. Proses speaker coil bergerak, kembali ke posisi semula dan seterusnya adalah elektromagnet diposisikan pada suatu bidang magnet yang konstan yang diciptakan oleh sebuah magnet permanen. Kedua magnet tersebut, yaitu elektromagnet dan magnet permanen, berinteraksi satu sama lain seperti dua magnet yang berhubungan pada umumnya. Kutub positif pada elektromagnet tertarik oleh kutub negatif pada bidang magnet permanen dan kutub negatif pada elektromagnet ditolak oleh kutub negatif magnet permanen. Ketika orientasi kutub elektromagnet bertukar, bertukar pula arah dan gaya tarik-menariknya.
Dengan cara seperti ini, arus bolak-balik secara konstan membalikkan dorongan magnet antara voice coil dan magnet permanen. Proses inilah yang mendorong coil kembali dan begitu seterusnya dengan cepat. Sewaktu coil bergerak, ia mendorong dan menarik speaker cone. Hal tersebut menggetarkan udara di depan speaker, membentuk gel  ombang suara. Sinyal audio elektrik juga dapat diinterpretasikan sebagai sebuah gelombang. Frekuensi dan amplitudo dari gelombang ini, yang merepresentasikan gelombang suara asli, mendikte tingkat dan jarak pergerakan voice coil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa frekuensi dan amplitudo dari gelombang suara diproduksi oleh diafragma.
Cara kerja rangkaian speaker aktif hanyalah membawa sinyal elektrik yang dipancarkan dan mengubahnya kembali menjadi getaran untuk membuat gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran yang hampir sama dengan yang dihasilkan oleh mikrofon kemudian direkam dan dikodekan pada perangkat elektronik, seperti radio, CD, LP, dan lain-lain. Speaker tradisional melakukan proses ini dengan menggunakan satu drivers atau lebih. Dari situ dapat kita lihat cara kerja speaker aktif sendiri merupakan kebalikan dari mikrofon.

KESIMPULAN
Loudspeaker, speaker atau sistem speaker merupakan sebuah transduser elektroacoustical yang mengubah sinyal listrik ke bentuk getaran suara. Speaker adalah mesin pengubah terakhir atau kebalikan dari mikropon. Speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi vibrasi-vibrasi fisik untuk menghasilkan gelombang-gelombang suara.
Sistem pada pengeras suara adalah suatu komponen yang mengubah kode sinyal elektronik terakhir menjadi gerakan mekanik. Dalam penyimpan suara pada kepingan CD, pita magnetik tape, dan kepingan DVD, dapat direproduksi oleh pengeras suara loud speaker yang dapat kita dengar. Pengeras suara adalah sebuah teknologi yang memberikan dampak yang sangat besar terhadap budaya kita.
Dalam sebuah unit speaker (kiri/kanan/mono) sekurang-kurangnya terdiri atas tiga buah speaker yakni Woofer, Midrange, dan Tweeter. Woofer speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada rendah seperti bass dan drum. Midrange speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada pertengahan seperti suara penyanyi, gendang, dangitar. Tweeter speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada tinggi seperti bunyi lengkingan biola, dan bunyi simbal.  
Dalam sebuah unit speaker (kiri/kanan/mono) sekurang-kurangnya terdiri atas tiga buah speaker yakni Woofer, Midrange, dan Tweeter. Woofer speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada rendah seperti bass dan drum. Midrange speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada pertengahan seperti suara penyanyi, gendang, dangitar. Tweeter speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada tinggi seperti bunyi lengkingan biola, dan bunyi simbal.  Selain itu, Speaker juga memiliki komponen dasar, antara lain resistor, kapasitor, kumparan, voice coil, magnet, membran speaker, transformator, speaker, diode, transistor, equalizer, conus, casing, PMPO, sealed speaker, surround, dan diafragma.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
 
Blogger Templates