PENGERTIAN
SPEAKER
Pengeras suara (bahasa
Inggris: loud speaker atau speaker) adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi
audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk
membran untuk menggetarkan udara sehingga terjadilah gelombang suara sampai di
kendang telinga kita dan dapat kita dengar sebagai suara.
Dalam perangkat sound system, speaker merupakan terminal akhir dimana
semua sumber suara yang telah digabung/dicampur bermuara. Melalui speaker
inilah signal audio direproduksi kembali dan sekaligus diperkuat sehingga dapat
dinikmati.
Sistem pada pengeras suara adalah suatu komponen yang mengubah kode
sinyal elektronik terakhir menjadi gerakan mekanik. Dalam penyimpan suara pada
kepingan CD, pita magnetik tape, dan kepingan DVD, dapat direproduksi oleh pengeras suara loud speaker yang dapat kita
dengar. Pengeras suara adalah sebuah teknologi yang memberikan dampak yang
sangat besar terhadap budaya kita.
Dalam sebuah unit speaker (kiri/kanan/mono) sekurang-kurangnya terdiri
atas tiga buah speaker yakni Woofer, Midrange, dan Tweeter. Woofer speaker
berfungsi mereproduksikan nada-nada rendah seperti bass dan drum. Midrange
speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada pertengahan seperti suara penyanyi, gendang, dangitar. Tweeter speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada tinggi seperti
bunyi lengkingan biola, dan bunyi simbal.
Dalam setiap sistem penghasil suara (loud speaker), pengeras suara
merupakan juga menentukan kualitas suara di samping juga peralatan pengolah
suara sebelumnya yang masih berbentuk listrik dalam rangkaian penguat
amplifier.
DASAR SPEAKER
Dalam loudspeaker terdapat sekat rongga (juga dikenal sebagai konus)
tipis, membran agak kaku diletakkan ditengah-tengah magnet. Magnet menginduksi membran
hingga bergetar, dan menghasikan suara. Membran ini juga terdapat pada
headphone. Loudspeaker ini mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara
sehingga dapat didengar manusia. Secara singkat bagian yang terpenting dari
loudspeaker adalah : Konus, Suspensi, Kumparan suara dan Magnet. Perubahan
medan magnet di dalam speaker akan berinteraksi dengan medan konstan magnet
yang menyebabkan kumparan bergerak sebagai reaksi akibat ada tidaknya arus. Konus
ikut bergerak akibat kumparan suara bergerak sehingga pada udara sekitar konus
akan terbentuk gelombang tekanan. Gelombang inilah yang terdengar sebagai
bunyi.
RESONANSI SPEAKER
Loudspeaker jenis membran radiasi langsung harus
ditonjolkan sehingga bebas untuk vibrasi. Tonjolan membran ini elastik, sehingga
tidak menghalangi frekuensi resonansi dari susunan membran speaker. Frekuensi
resonansi membran bebas ini menyimpangkan suara dengan merespon kekuatan sinyal
mendekati frekuensi vibrasi asli. Perubahan respon isi frekuensi dalam istilah
intensitas relatif harmonis dan perubahan timbre suara tidak seragam. Karena
membran tidak teredam, hal ini cenderung menghasilkan ringing atau hangover
dengan frekuensi sekitar resonansi. Jika frekuensi dalam cakupan bass, bass
akan menjadi boomy.
FUNGSI SPEAKER
Fungsi speaker ini adalah mengubah
gelombang listrik menjadi getaran suara. Proses pengubahan gelombang listrik /
elektromagnet menjadi gelombang suara terjadi karena adanya aliran listrik arus
AC audio dari penguat audio kedalam kumparan yang menghasilkan gaya magnet
sehingga akan menggerakkan membran, Kuat lemahnya arus listrik yang diterima,
akan mempengaruhi getaran pada membran, bergetarnya membran ini menghasilkan
gelombang bunyi yang dapat kita dengar.
JENIS JENIS SPEAKER
Jenis speaker
berdasarkan suara yang dihasilkannya :
- Woofer adalah
jenis speaker yang menghasilkan output suara nada rendah
- Midrange adalah
jenis speaker yang menghasilkan output suara nada menengah
- Twitter adalah
jenis speaker yang menghasilkan output suara nada tinggi .
Jenis speaker
berdasarkan desain/bentuk :
1. Speaker Dual Cone
1. Speaker Dual Cone
- Desain
speaker terdiri dari 2 buah cone ( konus )
2. Speaker
Coaxcial (Terpusat)
- Desain
Speaker terdiri dari woofer, midrange dan tweeter dalam satu poros dan berdekatan.
Peranti ini sengaja di desain menghasilkan frekuensi lebih rata. ( contoh
speaker : 2 Way, Speaker 3 Way, Speaker 4 Way)
3. Speaker Split
(Terpisah)
- Jenis speaker ini adalah jenis
terpisah. Woofer, Midrange dan tweeter terpisah. Speker ini dilengkapi
dengan crossover yang tujuannya untuk membagi frekuensi suara (nada
frekwensi rendah. menengah dan tinggi) :
a.
Speaker 2 Way Terdiri dari Woofer, Tweeter dan Crossover.
b. Speaker 3 Way Terdiri dari Woofer, Midrange, Tweeter dan Crossover.
b. Speaker 3 Way Terdiri dari Woofer, Midrange, Tweeter dan Crossover.
FUNGSI KOMPONEN SPEAKER
Pada dasarnya,
speaker merupakan mesin penerjemah akhir, kebalikan dari mikrofon. Speaker dari
sinyal elektrik dan diubahnya kembali menjadi getaran untuk menggetarkan udara
untuk membuat gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran yang hampir sama
dengan yang diterima getarannya oleh mikrofon, yang direkam dan dikodekan pada
pita magnetik (tape), kepingan CD, LP, dan lain-lain. Speaker tradisional
melakukan proses ini dengan menggunakan satu drivers atau lebih.
Speaker umumnya terdiri dari empat macam frekuensi
operasinya antara lain: woofer, midrange, tweeter, dan super tweeter. Woofers
merupakan tipe drivers yang paling besar diameternya dirancang untuk
menghasilkan suara bass (frekuensi rendah), frekuensi suara 500 Hz ke bawah.
Sedangkan midrange, dirancang untuk frekuensi di tengah pada spektrum suara
frekuensi 500 Hz sampai frekuensi 4 KHz. Tweeter memiliki diameter paling kecil
dan dirancang untuk menghasilkan frekuensi suara 4 KHz ke atas, super tweeter
paling tinggi di atas 10KHz ke atas.
Untuk dapat
membuat gelombang frekuensi tinggi, diperlukan diafragma yang kecil ringan dan
keras. Hal ini lebih sulit dilakukan dengan cone yang berukuran besar dan
berat.
Berikut adalah
komponen speaker, antara lain :
1.
Sekat rongga
(conus) :
Berfungsi untuk menghasilkan gelombang
tekanan yang diakibatkan oleh gerakan udara di sekitarnya dari pergerakan
kumparan. Gelombang tekanan tersebutlah yang sehari-hari kita dengarkan sebagai
suara.
2.
Logam (Metal) :
Sekitar tahun
1990, pembuatan konus berkembang dengan menggunakan bahan logam, seperti bahan
dengan sebutan titanium, aluminum (Aluminium), tembaga, berrylium. Bahan ini
mem buat konus lebih keras dari
bahan paper ataupun plastic dan umumnya speaker ini
memiliki harga yang cukup terjangkau dengan kualitas suara baik.
3.
Membran :
Berfungsi untuk menerima proses induksi
dari magnet yang kemudian menghasilkan bunyi yang diakibatkan oleh getarannya
(induksi).
4.
Magnet :
Berfungsi melakukan induksi terhadap
membran dan juga untuk menghasilkan medan magnet. Proses spaker coil bergerak
maju mundur, kembali ke posisi semula dan seterusnya adalah sebagai berikut.
Garis gaya magnet yang konstan berasal dari magnet permanen dan coil. Kedua
magnet tersebut, yaitu elektromagnet dari coil dan magnet permanen,
berinteraksi satu sama lain seperti dua magnet yang berhubungan pada umumnya.
Kutub positif pada elektromagnet tertarik oleh kutub negatif pada bidang magnet
permanen dan kutub negatif pada elektromagnet ditolak oleh kutub negatif magnet
permanen.
5.
Kumparan:
Berfungsi mengalirkan energi gerak
menuju ke conus atau sekat rongga. Perubahan yang terjadi dalam medan magnet
speaker menyebabkan geraknya kumparan yang diakibatkan oleh interaksi antara
kumparan dengan medan konstan magnet.
6.
Casing :
Berfungsi untuk melindungi seluruh bagian
dalam speaker. Model casing sendiri cukup beraneka ragam, seperti misalnya
berbahan kertas, plastik, logam, ataupun bahan campuran yang disebut composite.
7.
Transformator
(Trafo) :
transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat
mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.Transformator bekerja
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan
masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung
dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini
menginduksikan GGL dalam
lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan
dilimpahkan ke lilitan sekunder.
8.
Voice Coil :
Merupakan
kumparan yang melekat pada diafragma dari speaker coil bergerak dan
bergerak melalui celah udara antara potongan-potongan kawat karena interaksi
dengan medan magnet tertentu yang terkait dengan arus audio-frekuensi yang
mengalir melalui kumparan suara.
9.
Surround atau
Suspension
Dalam hal
suara, surround merupakan sebuah konsep untuk memperluas jangkauan
pembentukkan audio dari bentuk standar satu dimensi (mono/stereo), menjadi bentuk
2D atau 3D. Dan, akan memberi kesan suara yang mengelilingi para
pendengarnya. Dolby digital merupakan salah satu teknologi untuk
menghasilkan suara surround digital. Biasanya, teknologi ini digunakan dalam
pemrosesan dan pembentukan data audio untuk film-film di bioskop atau film-film
pada media kepingan seperti DVD. Untuk mengoptimalkan teknologi Dolby
Digital yang dikembangkan oleh Dolby Laboratories ini,
dibutuhkan minimal 5 speaker full range dan 1 speaker low-frequency (subwoofer)
atau dapat juga disebut dengan konfigurasi 6-channel.
10.
Sealed speaker :
Jenis
speaker yang tidak memiliki lubang port atau ventilasi pada desain boks speaker
yang digunakan, yang biasanya berguna dalam membantu produksi suara. Speaker
jenis ini biasanya digunakan untuk meng-handle frekuensi rendah maupun
menengah.
11.
PMPO :
PMPO
atau Peak Music Power Output, daya keluaran suara optimal yang bisa
dihasilkan oleh sebuah speaker. Nilai PMPO ini, biasanya di dapat dari nilai
watt maksimal sebelum amplifier dalam kondisifaulty.
12.
Auxilary Line In
:
Auxilary Line in merupakan
salah satu input line dari speaker atau perangkat audio yang
dapat digunakan oleh perangkat output audio, seperti PC, Player, TV, dan lain
sebagainya.
13.
Kapasitor :
Kondensator atau
sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalammedan listrik, dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.
14.
Transistor :
Transistor adalah alat semikonduktor yang
dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching),
stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor
dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT)
atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya.
15. Equalizer :
Alat untuk
memperbaiki kualitas frekuensi yang diterima suatu rangkaian transmisi. Alat
ini biasanya dirangkaikan bersama alat transmisi lain.
16.
Diafragma :
Sebuah drivers memproduksi
gelombang suara dengan menggetarkan cone yang fleksibel atau
diafragma secara cepat. Cone tersebut biasanya terbuat dari kertas,
ataupun logam, yang berdempetan pada ujung yang lebih besar pada suspension.
Suspension atau surround, merupakan material yang fleksibel yang
menggerakkan cone, dan mengenai bingkai logam pada drivers,
disebut basket.
Ujung panah pada cone berfungsi
menghubungkan cone ke voice coil. Coil tersebut didempetkan pada basket
oleh spider, yang merupakan sebuah cincin dari material yang fleksibel. Spider
menahan coil pada posisinya sambil mendorongnya bergerak kembali dengan bebas
dan begitu seterusnya.
CARA KERJA SPEAKER
Pada dasarnya, speaker merupakan
mesin penerjemah akhir. Speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali
menjadi getaran untuk membuat gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran
yang hampir sama dengan getaran yang dihasilkan oleh mikrofon yang direkam dan
dikodekan pada tape, CD, LP, dan lain-lain. Speaker tradisional melakukan
proses ini dengan menggunakan satu drivers atau lebih. Sebuah drivers memproduksi gelombang suara dengan menggetarkan c
one yang fleksibel atau diafragma secara
cepat. Cone tersebut biasanya terbuat dari kertas, plastik ataupun
logam, yang berdempetan pada ujung yang lebih besar pada suspension. Suspension atau surround,
merupakan ratusan material yang fleksibel yang menggerakkan cone, dan
mengenai bingkai logam padadrivers, yang disebut basket. Ujung panah
pada cone berfungsi menghubungkan cone ke voice coil. Coil
tersebut didempetkan pada basket oleh spider, yang merupakan
sebuah cincin dari material yang fleksibel. Spider menahan coil pada
posisinya sambil mendorongnya bergerak kembali dengan bebas dan begitu
seterusnya. Proses speaker coil bergerak, kembali ke posisi semula
dan seterusnya adalah elektromagnet diposisikan pada suatu bidang magnet
yang konstan yang diciptakan oleh sebuah magnet permanen. Kedua magnet
tersebut, yaitu elektromagnet dan magnet permanen, berinteraksi satu sama lain
seperti dua magnet yang berhubungan pada umumnya. Kutub positif pada
elektromagnet tertarik oleh kutub negatif pada bidang magnet permanen dan kutub
negatif pada elektromagnet ditolak oleh kutub negatif magnet permanen. Ketika
orientasi kutub elektromagnet bertukar, bertukar pula arah dan gaya
tarik-menariknya.
Dengan cara seperti ini, arus bolak-balik secara
konstan membalikkan dorongan magnet antara voice coil dan magnet
permanen. Proses inilah yang mendorong coil kembali dan begitu
seterusnya dengan cepat. Sewaktu coil bergerak, ia mendorong dan
menarik speaker cone. Hal tersebut menggetarkan udara di depan speaker,
membentuk gel ombang suara. Sinyal audio elektrik
juga dapat diinterpretasikan sebagai sebuah gelombang. Frekuensi dan amplitudo
dari gelombang ini, yang merepresentasikan gelombang suara asli, mendikte
tingkat dan jarak pergerakan voice coil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
frekuensi dan amplitudo dari gelombang suara diproduksi oleh diafragma.
Cara kerja rangkaian speaker aktif hanyalah membawa sinyal
elektrik yang dipancarkan dan mengubahnya kembali menjadi getaran untuk membuat
gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran yang hampir sama dengan yang
dihasilkan oleh mikrofon kemudian direkam dan dikodekan pada perangkat
elektronik, seperti radio, CD, LP, dan lain-lain. Speaker tradisional melakukan
proses ini dengan menggunakan satu drivers atau lebih. Dari situ dapat kita
lihat cara kerja speaker aktif sendiri merupakan kebalikan dari mikrofon.
KESIMPULAN
Loudspeaker, speaker atau sistem speaker merupakan sebuah
transduser elektroacoustical yang mengubah sinyal listrik ke bentuk getaran
suara. Speaker adalah mesin pengubah terakhir atau kebalikan dari mikropon.
Speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi vibrasi-vibrasi
fisik untuk menghasilkan gelombang-gelombang suara.
Sistem pada pengeras suara adalah suatu komponen yang mengubah kode
sinyal elektronik terakhir menjadi gerakan mekanik. Dalam penyimpan suara pada
kepingan CD, pita magnetik tape, dan kepingan DVD, dapat direproduksi oleh pengeras suara loud speaker yang dapat kita
dengar. Pengeras suara adalah sebuah teknologi yang memberikan dampak yang sangat
besar terhadap budaya kita.
Dalam sebuah unit speaker (kiri/kanan/mono) sekurang-kurangnya terdiri
atas tiga buah speaker yakni Woofer, Midrange, dan Tweeter. Woofer speaker
berfungsi mereproduksikan nada-nada rendah seperti bass dan drum. Midrange
speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada pertengahan seperti suara penyanyi, gendang, dangitar. Tweeter speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada tinggi seperti
bunyi lengkingan biola, dan bunyi simbal.
Dalam sebuah unit speaker (kiri/kanan/mono) sekurang-kurangnya terdiri
atas tiga buah speaker yakni Woofer, Midrange, dan Tweeter. Woofer speaker
berfungsi mereproduksikan nada-nada rendah seperti bass dan drum. Midrange
speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada pertengahan seperti suara penyanyi, gendang, dangitar. Tweeter speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada tinggi seperti
bunyi lengkingan biola, dan bunyi simbal. Selain itu, Speaker juga memiliki komponen
dasar, antara lain resistor, kapasitor, kumparan, voice coil, magnet, membran
speaker, transformator, speaker, diode, transistor, equalizer, conus, casing,
PMPO, sealed speaker, surround, dan diafragma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar